Selasa, 24 Mei 2011

BAB 6 SEKTOR PERTANIAN

A. PERTUMBUHAN EKONOMI
Dampak krisis ekonomi dunia diperkirakan akan terasa semakin mendalam pada satu hingga dua triwulan kedepan. Perekonomian Banten pada triwulan II-2009 diperkirakan tumbuh sebesar 4,6%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan ini. Perkiraan tersebut didasarkan pada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa konsumsi dan ekspor masih akan menghadapi perlambatan pada beberapa triwulan kedepan


Sektor pertanian, khususnya bagi daerah Kalbar, sampai saat ini ternyata masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar penduduknya. [lihat grafik produksi padi]
Tanaman Pangan
Dibanding tahun 2008, produksi beberapa sub sektor Pertanian Tanaman Pangan di Kalimantan Barat pada tahun 2009 ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan. Total produksi padi menurun dikarenakan produksi padi ladang mengalami penurunan (tabel 6.1.1-6.1.3). Pada tanaman Palawija, hanya kacang tanah, kedelai dan kacang hijau saja yang mengalami peningkatan produksi, sementara komoditi utama dari Palawija yaitu jagung, ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan.
Variasi luas panen dan tingkat produktivitas antar kabupaten/kota yang cukup tinggi membuat beberapa kabupaten/kota mendominasi produksi komoditi tertentu. Pertanian tanaman padi misalnya, pada tahun 2009 didominasi produksi dari Kab. Sambas, Kab. Landak, Kab. Kubu Raya, Kab. Bengkayang dan Kab. yang mencapai 60,00 persen dari total produksi provinsi sebesar 1.300.798 ton (Tabel 6.1.3).
Produktivitas padi pada tahun 2009 ini tidak berbeda jauh dengan tahun 2008, yaitu dari 3,12 ton per hektar menjadi 3,11 ton per hektar.
Untuk tanaman palawija, produksi jagung terbesar di Kabupaten Bengkayang yaitu 71,45 persen dari 166.833 ton total produksi jagung di Kalimantan Barat atau turun 8,03 persen dari tahun 2008. Sedangkan untuk kacang tanah naik 4,72 persen dengan produksi terbesar dari Kabupaten Landak yaitu 37,87 persen dari 2.107 ton produksi kacang tanah di Kalimantan Barat.
Produksi ubi kayu dan ubi jalar pada tahun 2009 masing-masing sebesar 166.586 ton dan 11.735 ton atau menurun 21,64 persen dari 2.107 ton produksi kacang tanah Kalimantan Barat. sebesar 14,04 persen dan 8,82 persen dibanding tahun 2008. Produk ini didominasi oleh Kabupaten Landak dan Kabupaten Sintang sebagai penghasil terbesar. Sementara kacang kedelai dan kacang hijau produksi terbesar datang dari Kabupaten Sambas yang mencapai 74,98 persen dan 82,89 persen dari total produksi Kalimantan Barat.
Sub sektor Pertanian Hortikultura di Kalimantan Barat pada tahun 2009 umumnya mengalami penurunan dibanding tahun 2008. Untuk sayur-sayuran sebagian besar terjadi penurunan luas panen, yang otomatis terjadi penurunan produksi, seperti kacang panjang, terung, kangkung, bawang daun, tomat, buncis, cabe dan bayam.
Untuk buah-buahan, hampir seluruh komoditi mengalami peningkatan produktivitas, kecuali pepaya dan salak mengalami penurunan yang cukup signifikan (tabel 6.1.6). Produksi buah-buahan di Kalimantan Barat cukup tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, hanya beberapa komoditi yang terpusat di beberapa Kabupaten/Kota, seperti jeruk di Kabupaten Sambas, pisang di Kabupaten Pontianak, durian di Kabupaten Sambas dan nenas di Kota Singkawang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar