Jumat, 13 Juni 2014

Ekspour dan Akuntansi Valas

Ekspour dan Akuntansi Valas

Eksposur Valas
Eksposur valas, yaitu eksposur transaksi, eksposur translasi, dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus dilaporkan pada laporan keuangan.
1.      Eksposur Valas
           Pasar valas merupakan mekanisme melalui yang mana valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain, kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Transaksi valas merupakan transaksi dimana dua pihak setuju untuk menukarkan valuta yang satu dengan valuta yang lain pada kurs tertentu. Transaksi valas dapat terjadi di spot market dan forward market. Spot market meliputi pembelian dan penjualan valas yang sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil dipasar retail, penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di wholesale market butuh waktu sampai dua hari bisnis dalam forward market, para partisipan mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan/penerimaan valas pada waktu mendatang. Pasar valas mempunyai pasar retail dan pasar wholesale. Karakteristik pasar wholesale adalah transaksi-transaksinya berukuran besar dan biasanya para partisipan terdiri dari bank dan institusi keuangan yang lain. Pada pasar retail, transaksi-transaksi valas yang terjadi adalah jauh lebih kecil dan biasanya mempunyai spread yang tinggi.
         Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu :
-         Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
-         Eksposur transaksi
-         Eksposur ekonomi atau eksposur operasi
Eksposur translasi didefinisi sebagai potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan dari translasi adalah membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan mengubah anka laporan kedalam sebuah valuta perusahaan induk.

Eksposur transaksi berkaitan dengan sensitifitas arus kas kontraktual perusahaan yang dinyatakan dalam valas terhadap perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi dapat timbul karena transaksi berikut ini :
-         Membeli atau menjual barang/jasa secara kredit yang harganya secara kesepakatan dinyatakan dalam valas
-         Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas
-         Terikat dalam kontrak utnuk membeli atau menjual valas pada tanggal tertentu dimasa mendatang
-         Transaksi ekonomi yang lain untuk memperoleh asset atau mendapatkan uang yang dinyatakan dalam valas
Eksposur ekonomi didefinisi sebagai tingkat sejauh mana nilai perusahaan aka dipengaruhi oleh perubahan kurs yang tidak diharapkan (perhitungkan).perencanaan untuk eksposur ekonomi melibatkan seluruh organisasi (tidak seperti eksposur translasi dan eksposur transaksi yang hanya melibatkan bendahara dan manajer akuntansi) karena eksposur ekonomi mempengaruhi interaksi strategi-strategi yang benar-benar meliputi seluruhbidang fungsional perusahaan, yaitu berupa akuntansi, keuangan, marketing, personalia, dan produksi.
1.      Perlakuan akuntansi untuk transaksi dengan mata uang asing
Ketika menyiapkan laporan keuangan semua data yang relevan harus dicatat dalam satu mata uang/valas. Namun apa yang terjadi jika perusahaan beroperasi di lebih dari satu negara? Bagaimana kita menjurnal untuk transaksi valuta asing?
Ada dua isu dalam  membaca mata uang asing:
1.      Ketika hutang, piutang dan item moneter lainnya terdiri dalam berbagai mata uang kita harus mengubahnya menjadi mata uang tunggal
2.      Ketika sebuah perusahaan beroperasi di luar negeri kita harus menerjemahkan laporan keuangan ke dalam mata uang bersama sebelum masa konsolidasi
B. Perlakuan akuntansi untuk transaksi dengan mata uang asing
Ketika sebuah perusahaan melakukan transaksi asing maka perlu mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum terkait dengan transaksi penukaran mata uang asing. Kesepakatan aturan yang paling penting adalah mata uang fungsional perusahaan dalam pencatatan transaksi dan nilai tukar saat ini.
Mata uang fungsional adalah mata uang dimana perusahaan menjalankan bisnis utamanya. Fakta-fakta dari setiap situasi akan menentukan mata uang fungsional perusahaan. Aturan umum praktis adalah, apapun mata uang bisnis biasanya akan menggunakan/dikonversi ke dalam mata uang fungsional perusahaan. Sebagai contoh, Amerika Serikat bisnis melakukan sebagian besar transaksi dalam dolar AS. Kadang-kadang, perusahaan akan melakukan transaksi dalam euro. Mata uang fungsional akan menjadi dolar AS.
Perusahaan harus mencatat dua transaksi setiap saat memiliki transaksi pertukaran mata uang asing. Transaksi pertama adalah tanggal sebagai hari perusahaan memasuki transaksi. Sebagai contoh, sebuah perusahaan AS melakukan kontrak dengan sebuah perusahaan Jerman untuk membeli widget untuk 500 euro. Karena mata uang fungsional dari perusahaan AS adalah dolar, perusahaan tidak dapat merekam transaksi dalam euro terhadap laporan keuangan, sehingga harus mengkonversi jumlah tersebut ke dolar dengan kurs saat ini. Langkah kedua adalah ketika perusahaan benar-benar membayar dalam euro. Jika tingkat mata uang asing berubah, akan ada baik keuntungan atau kerugian atas transaksi tersebut.
Beberapa Contoh :
Pada tanggal 1 Februari 2010, PT ABC menandatangani perjanjian untuk meminjam $ 500.000 dari FX ltd. Transfer dana terjadi pada 1 Februari dimana nilai tukar 1 USD = Rp. 9.000. Pinjaman ini adalah 10 tahun dan membutuhkan pembayaran bunga sebesar 5% pada 31 Januari setiap tahun. Pada tanggal neraca (31 January 2011) nilai tukar 1 USD = Rp. 9.200. Maka pencatatan transaksinya :
Dari contoh di atas kita tahu bahwa nilai tukar itu sangat penting. Mengapa? karena entitas pelaporan harus menyampaikan laporan keuanganya dalam kurs fungsional perusahaan (Dalam Contoh di atas dalam IDR/Rupiah), Padahal transaksi yang digunakan dalam USD sehingga sejumlah USD itu harus dilaporkan dengan mengikuti kurs Rupiah-nya di setiap pelaporan dari Balance Sheet-nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar