PENILAIAN KINERJA
Ada
2 kinerja keuangan yang digunakan secara luas oleh perusahaan – perusahaan
multinasional yaitu ROI dan kinerja yang dianggarkan.sehubungan dengan kriteria
ukuran kinerja keuangan, maka isu – isu tambahan yang munsul, khususnya untuk
ROI adalah a) identifikasi komponen ROI b) pengukuran akuntansi ROI. Variasi
ROI berhubungan dengan elemen – elemen laba dan basis investasi yg sesuai.
Apakah laba harus merupakan selisih antara pendapatan dan biaya seperti yg
terlihat pada laporan laba rugi pada perusahaan yang ditunjukan kepada pihak
eksternal ? walaupun ukuran laba konvensional tersebut lebih mencerminkan
penandingan antar upaya dan pencapaian sebuah perusahaan dari pada ukuran arus
kas, tetapi laba konvensional tersebut menyesatkan dalam lingkungan internasional.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, akuntan korporasi perlu menentukan
seakurat mungkin pengembalian – pemgembalian yang berkaitan.Asalah yang timbul
mengenai denomitor ROI. Sesuai dengan prinsip evaluasi manajerial di atas,
basis investasi harus berupa sumberdaya yang berkendali bagi manajemen yang
bersangkutan. Jadi, kelebihan sediaan yang disebabkan karena kebijakan valuta
harus dieliminasi.
Banyak perusahaan di inggris dan AS yang sedang menghitung ROI dengan
menghuungkan EBIT dengan aktiva tetap tambahan modal kerja neto. Sementara
perusahaan – perusahaan belanda biasanya tidak measukan saldo kas akhir dalam
definisi “ modal yang digunakan “, karena, secara oprasional, as ditangan
dianggap merupakn aktiva yang tidak produktif. Pada sisi lain , kas digunakan
ebagai standar perbandingan , yaitu retrun atas aktiva yang digunakan paling
tidak harus melebihi retrun yang mestinya diperoleh seandainya kas diinvestasi
pada pasar modal setempat.
Sumber : http://ravsanjaniyahya.blogspot.com/2014/04/penilaian-kinerja-dalam-akuntansi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar